Google

Friday, June 24, 2005

Thesis 40 - SALIB

SALIB

Thesis 40

Kita tidak dapat menambahkan apapun kepada apa yang Yesus lakukan di salib, tetapi TUHAN dapat menambahkan dengan berlimpah.

Pada pertemuan General Conference di Dallas, Texas, salah satu agendanya adalah mendiskusikan dan memeriksa ulang doktrin-doktrin gereja. Salah satu kepercayaan yang diperhatikan gereja secara istimewa adalah doktrin penebusan. Berbagai pendapat, baik yang pro maupun kontra, disuarakan silih berganti—bebrapa orang berkeras bahwa kita percaya dalam penebusan sempurna, sedang yang lain yakin bahwa kita percaya pada penebusan yang tidak sempurna. Saya sedang duduk di balkon, memperhatikan H.M.S. Richards, Sr., duduk di lantai bawah, membaca Alkitabnya, tidak terpengaruh suasana di sekitarnya!

Suatu waktu dia berbicara dalam Konferensi Alkitab, “Saya menerima sebuah berkat sepanjang minggu itu—saya mampu membaca seluruh kitab Perjanjian Lama selama berada di pertemuan itu!” Tetapi saya berharap dia akan berdiri dan mengatakan sesuatu yang akan menolong kami saat W.G.C. Murdoch pergi ke mimbar. Dia berkata, “Orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh selalu percaya kepada penebusan yang sempurna yang belum disempurnakan.”

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah pengorbanan yang sempurna. Ketika Yesus berseru, “Sudahlah genap,” Dia mengatakan yang sebenarnya. Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang harus Dia selesaikan di bumi. “Peperangan telah dimenangkan. Tangan kanan-Nya dan lengan-Nya yang suci telah mendapatkan kemenangan-Nya. Sebagai seorang Penakluk Dia mendirikan panji-panji-Nya di puncak-puncak kekekalan. Apakah tidak ada sukacita di antara para malaikat? Seluruh surga bersorak-sorai dalam kemenangan Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan mengetahui bahwa kerajaannya telah kalah.”—Desire of Ages, hal. 758.

Tidak ada yang dapat kita tambahkan kepada pengorbanan-Nya. Perbuatan-perbuatan baik kita tidak menambahkan apapun. Penurutan atau pengorbanan diri kita tidak menambahkan apapun. Kita hanya dapat menerima pengorbanan Kristus yang sempurna demi kepentingan kita.

Namun penebusan belum sepenuhnya dilengkapi. Dalam kiasan Perjanjian Lama tentang Hari Penebusan, hari itu tidak berakhir ketika imam besar mempersembahkan korban. Dosa-dosa harus dilimpahkan ke atas kambing hitam, dan kambing hitam itu harus dilepas ke padang belantara. Ketika Yesus mati di salib, peperangan untuk menjadi Pengganti untuk dosa telah dimenangkan. Tetapi peperangan belum berakhir.

Jika TUHAN bermaksud tidak melakukan apa-apa lagi untuk pemulihan kita setelah salib, maka kita tidak akan pernah mengenal rasa sakit, atau penderitaan, atau kesedihan atau kematian sesudahnya. Ketika Kristus bangkit pada pagi kebangkitan-Nya, setiap orang yang pernah hidup dan mati pastilah akan bangkit bersama-Nya—bukan hanya beberapa orang yang disebut “buah-buah sulung.” Ketika Dia naik ke surga, semua orang yang telah menerima Dia sejak Adam hingga ke pencuri yang bertobat di salib seharusnya naik ke surga bersama Dia. Tetapi ini tidak terjadi, sebagaimana yang kita ketahui.

Adalah kesalahpahaman yang sangat nyata untuk berpikir bahwa sesuatu yang kita lakukan dapat menambahkan sesuatu kepada apa yang Yesus telah lakukan bagi kita di salib. Kesalahpahaman yang sama apa bila kita memikirkan bahwa seluruh rencana keselamatan telah diselesaikan di atas salib. Salib adalah dasar dari iman Kekristenan—tetapi bangunannya belum selesai ketika dasarnya sudah selesai, tidak masalah betapa kuat dan teguhnya pun dasar itu.

Waktu tambahan diperlukan agar maksud-maksud dan tujuan Setan dapat sepenuhnya diketahui dan diungkapkan kepada seluruh alam semesta adalah juga bagian dari rencana TUHAN. Pemberian Injil kepada seluruh dunia, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang memadai untuk menerima atau menolak Dia, adalah bagian dari rencana TUHAN. Kedatangan Yesus di dalam kemuliaan dan kuasa untuk membawa anak-anak-Nya ke rumah mereka di surga adalah bagian dari rencana TUHAN. Seribu tahun di surga, memberikan setiap orang kesempatan untuk memeriksa catatan penghakiman dan mengetahui bahwa TUHAN telah adil dan berkemurahan, adalah bagian dari rencana TUHAN. Konfrontasi terakhir dengan bala tentara musuh, setan yang menampakkan sosok aslinya melihat kerumunan orang ketika seluruh lutut akan menyembah dan semua lidah akan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN—adalah bagian dari rencana TUHAN juga.

Dan kebinasaan kejahatan, akar dan cabang, diikuti penciptaan kembali dunia ini, semua itu juga adalah bagian dari rencana TUHAN yang ajaib bagi keselamatan dan pemulihan kita. Dia baru saja mulai. Akhirnya akan lebih mulia dari pada yang dapat kita bayangkan, karena “tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang Allah akan bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia.” Yesaya 64:4.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing