Google

Wednesday, June 22, 2005

Thesis 42 - JAMINAN

JAMINAN

Thesis 42

Kepastian keselamatan berlanjut melalui hubungan pribadi setiap hari dengan Yesus.

“Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki anak, ia tidak memiliki hidup.” 1 Yohanes 5:11,12.

Apakah engkau mempunyai Anak? Apakah engkau tahu apa artinya memiliki Anak? Rasul Yohanes menunjukkan bahwa mempunyai Anak, atau tidak mempunyai Anak, adalah faktor yang menentukan apakah kita mempunyai hidup kekal. Tetapi apakah arti “memiliki Anak?”

Kadang kala kata-kata dan frase-frase yang kita gunakan untuk menggambarkan dan mendefenisikan kehidupan Kristen membingungkan. Ketika saya masih remaja, saya merasa sangat frustasi karena terus-menerus mendengar semua frase-frase tentang Kekristenan tanpa mengerti apa artinya.

Apa artinya “memiliki Anak”? Apa artinya “jatuh pada Batu Karang”? Bagaimana engkau “memandang Anak Domba”? Bagaimana engkau “memberikan tanganmu dan menjangkau tangan-Nya”? Kita sering menggunakan ungkapan-ungkapan ini, bukan? Alkitab menggunakannya. Tulisan-tulisan yang diinspirasikan untuk gereja kita menggunakannya.

Pada masa awal pelayanan saya, saya merasa begitu frustasi dengan berusaha bertindak seperti seorang Kristen, berbicara seperti seorang Kristen dan berkhotbah seperti seorang Kristen, di saat kenyataannya saya bukan seorang Kristen, sehingga saya hampir saja menyerah dan meninggalkan pelayanan saya. Tetapi suatu hari saya memutuskan untuk membuat satu usaha lagi. Saya mengambil buku Step To Christ dan membaca seluruh buku itu, menggarisbawahi setiap hal yang diperintahkannya untuk dilakukan. Dan ketika saya selesai, praktis saya telah menggarisbawahi hampir seluruh buku itu. Bukan hanya itu, tetapi kebanyakan kalimat yang saya garis bawahi adalah ungkapan-ungkapan yang tidak jelas ini.

Saya sedang hendak melempar buku ini ke dalam api, ketika sesuatu menghentikan saya. Karena walaupun saya justru semakin jauh dari jawaban yang saya cari selama ini, sesuatu yang tidak dapat saya jelaskan, tetapi tidak dapat saya sangkal, terjadi dalam diri saya.

Maka saya memutuskan untuk melakukan satu hal lagi: saya akan kembali membaca buku itu dan menggarisbawahi untuk kedua kali segala sesuatu yang diperintahkan buku itu kepada saya untuk dilakukan.

Dan begitulah caranya saya mulai mengerti dasar-dasar dalam menghidupkan kehidupan Kristen. Saya menggarisbawahi tiga hal—baca Alkitabmu, berdoa, dan ceritakan kepada orang lain apa yang engkau dapatkan dari dua hal yang pertama.

Kapanpun engkau menemukan sebuah ungkapan yang tidak jelas, baik di Alkitab maupun dalam buku Roh Nubuat, jika engkau memperhatikan dengan lebih seksama, engkau akan menemukan bahwa ungkapan itu berbicara tentang salah satu dari 3 hal yang sudah jelas ini yang membuat semua yang tidak jelas itu menjadi jelas!

Dengan mengingat hal itu, mari kita lihat kembali pada 1 Yohanes 5:11,12. “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup.” Mengapa, kita menggunakan kata-kata yang sama dalam bahasa sehari-hari kita?

Kita berkata, “Saya memiliki seorang sahabat.” “Saya memiliki seorang isteri.” “Dia memiliki seorang suami.” Apa yang sedang kita bicarakan? Kita sedang menggambarkan sebuah hubungan dengan orang itu.

Jika kita memiliki Anak, kita memiliki hubungan dengan Anak Allah. Kita sedang membicarakan tentang menjalani waktu di dalam komunikasi dengan-Nya. Kita berbicara kepada-Nya di dalam doa. Kita mendengarkan-Nya berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Kita bekerja bersama-sama dengan Dia dalam pelayanan dan jangkauan keluar untuk orang lain.

Jika dasar hidup kekal adalah “memiliki Anak,” maka dasar hidup kekal adalah memiliki hubungan dengan Yesus, untuk menemukan makna menjalani waktu di dalam persekutuan dan komunikasi dengan-Nya setiap hari.

Jaminan keselamatan kita tidak didasarkan pada keanggotaan gereja. Hal itu tidak didasarkan pada kemurnian doktrin. Hal itu tidak didasarkan pada tingkah laku. Hal itu didasarkan pada hubungan yang terus-menerus dengan seorang Oknum.

“Orang-orang yang matanya tetap tertuju kepada hidup TUHAN Yesus akan menerima kelimpahan berkat rohani-Nya.”—Ellen G. White Comments, S.D.A. Bible Commentary, Vol. 6, hal. 1086. “Hati yang diperbaharui tidak dapat tetap dalam kebaikan tanpa penggunaan garam dari firman itu setiap hari. Rahmat surga harus diterima setiap hari, atau tidak akan ada orang yang tetap tinggal dalam pertobatan.”—Ellen G. White, Review and Herald, September 14, 1897.

Pada saat engkau datang kepada Yesus hari demi hari, menerima berkat-berkat-Nya yang baru dan mencari Dia untuk lebih mengenali-Nya dan lebih mempercayai-Nya, engkau dapat memiliki jaminan hidup kekal.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing