Google

Saturday, July 09, 2005

Thesis 25 - PERUBAHAN

PERUBAHAN

Thesis 25

Perubahan menuntun kepada kehidupan yang diubahkan.

Tidak ada jendela layanan drive-trhough atau rantai makanan cepat saji yang menawarkan buah Roh. Pertumbuhan kerohanian membutuhkan waktu. Perumpamaan Yesus membandingkan perkembangan kerohanian dengan jasmani. “Mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.” Markus 4:28.

Hanya datang kepada Yesus sajapun—belum termasuk bertumbuh di dalam Dia—melibatkan sebuh proses. Langkah awalnya adalah hasrat untuk sesuatu yang lebih baik. Kita bahkan mungkin tidak menyadari bahwa hasrat ini sebagai sesuatu yang ada hubungannya dengan TUHAN. Kita mungkin hanya sekedar berhasrat memiliki mobil yang lebih bagus atau pekerjaan yang lebih baik atau nilai rata-rata yang lebih baik. Tetapi TUHAN telah menempatkan di dalam setiap hati keinginan untuk mencari sesuatu yang lebih.

Langkah kedua di dalam datang kepada Kristus adalah mendapatkan sebuah pengetahuan tentang apakah yang lebih baik itu. Melalui Alkitab, melalui kesaksian orang-orang Kristen, melalui pekerjaan Roh Kudus di dalam hati, kita mempelajari rencana keselamatan, jawaban TUHAN bagi kekosongan hati umat manusia.

Langkah ketiga dalam datang kepada Kristus adalah keyakinan bahwa kita adalah orang berdosa. Kita diyakinkan akan kondisi kita—bukan sekedar perbuatan-perbuatan berdosa kita. Saat kita mendapatkan pengetahuan mengenai kasih Allah, kita menyadari betapa kita tidak menghargainya. Kita menyadari bahwa kita telah hidup terpisah dari-Nya. Kita mengetahui kondisi kita yang sangat menyedihkan dan menyadari kebutuhan kita akan keselamatan dari Dia.

Langkah keempat dalam datang kepada Kristus adalah kesadaran bahwa kita tidak mampu melakukan apapun untuk mengatasi kondisi kita. Orang muda khususnya mungkin akan gamang pada langkah ke-3 dan ke-4, menyadari bahwa mereka orang berdosa, namun belum mengakui bahwa mereka tidak mampu menolong diri mereka untuk keluar dari kondisi mereka.

Akhirnya, kita tiba pada akhir dari akal kita. Ketika kita melihat ketidakberdayaan kita, hanya ada satu hal yang dapat dilakukan. Menyerah. Kata itu dieja P-E-N-Y-E-R-A-H-A-N. Sebagaimana yang telah kita ketahui, kita tidak dapat membawa diri kita ke titik penyerahan. Tetapi ketika TUHAN membawa kita ke sana, kita dengan sendirinya membuat pilihan untuk menyerah kepada-Nya.

Steps to Christ, hal. 18, menggambarkan keajaiban dari perubahan, atau kelahiran baru: “Juruselamat berkata, ‘Kecuali seorang dilahirkan dari Roh, kecuali dia menerima sebuah hati yang baru, hasrat yang baru, niat-niat, dan motif-motif, yang menuntun kepada kehidupan yang baru, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah.’”

Jangan luput dari kata, “Menuntun kepada kehidupan yang baru.” Hal itu tidak terjadi seluruhnya dalam satu malam. Kelahiran jasmani adalah awal. Kelahiran baru adalah awal. Itu belum perubahan menyeluruh kehidupan dan pola tingkah laku dalam semalam. Tetapi itu adalah perubahan arah yang menyeluruh.

Kita telah mengambil waktu untuk melihat murid-murid, yang terus-menerus selama tiga setengah tahun bergumul dengan beberapa masalah yang sama sebelum akhirnya mereka mengalami terobosan yang menuju kepada kemenangan. Yakub menyerah kepada TUHAN di Betel, namun itu terjadi duapuluh tahun sebelum krisis dalam hidupnya di tepi sungai Yabok yang membawanya kepada akhir pengandalan dirinya. Maria datang kepada Yesus tujuh kali, memohon agar Yesus berdoa demi dia untuk mengusir setan yang menguasai hidupnya. Butuh waktu baginya untuk mengerti bagaimana untuk tetap berserah kepada Yesus sepanjang waktu.

Tetapi untuk semua orang ini, ada sebuah persamaan. Mereka sekarang berusaha mencari persahabatan dengan Yesus dari pada lari dari-Nya. Arah mereka telah berubah. Mereka telah memiliki kapasitas baru untuk mengenal dan mengasihi TUHAN. Sikap mereka terhadap TUHAN telah berubah. Dan saat mereka terus-menerus mencari Yesus, proses pertumbuhan dan kedewasaan melakukan pekerjaannya, dan hidup mereka diubahkan.

The Ministry of Healing, hal. 454, mengatakan kepada kita, “Karunia yang mulia dari Roh Kudus tidak dikembangkan dalam sesaat. Keberanian, ketabahan, kelemahlembutan, iman, kepercayaan yang tidak goyah dalam kuasa TUHAN untuk menyelamatkan, diperoleh melalui pengalaman bertahun-tahun.”

Kita akan mempelajari tentang pencobaan dalam Thesis 80 hingga 84. Tetapi untuk saat ini, perhatikan hal ini: Dimanakah penyerahan kepada pencobaan dimulai? “Penyerahan kepada pencobaan dimulai ketika mengizinkan pikiran untuk goyah, untuk tidak tetap dalam kepercayaanmu kepada TUHAN.”—Thoughts From the Mount of Blessing, hal. 92. Dan berapa lama waktu dibutuhkan untuk memiliki kepercayaan yang tidak goyah kepada TUHAN? Hal itu tidak terjadi dalam satu malam. Hal itu membutuhkan waktu.

Telahkah engkau menyerahkan dirimu kepada TUHAN? Apakah engkau terus-menerus datang kepada-Nya setiap hari di dalam persahabatan dan persekutuan? Dan apakah engkau masih menemukan bahwa dirimu masih tidak tetap dalam kepercayaanmu terhadap-Nya? Selamat datang di klub ini. Hati barumu sedang menuntun kepada sebuah hidup baru. Apakah engkau mau untuk tetap datang kepada-Nya, bahkan jika engkau menemukan dirimu sangat lamban dalam mempelajari pelajaran-pelajaran yang Dia akan ajarkan kepadamu? Apakah engkau mau memberikan waktu kepada TUHAN?

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing