Google

Friday, July 08, 2005

Thesis 26 - PERUBAHAN

PERUBAHAN

Thesis 26

Perubahan dan pertobatan adalah pengalaman berkelanjutan, tidak hanya sekali saja.

Suatu kali seorang mahasiswa datang ke kantor saya dan berkata, “Saya membuat sebuah keputusan untuk memberikan hidup saya bagi Kristus pada musim panas lalu di sebuah kebaktian perkemahan, dan saat ini saya sungguh-sungguh berpikir saya diubahkan. Namun dalam beberapa minggu, saya justru lebih jauh dari TUHAN dari pada sebelumnya. Hal ini telah terjadi kepada saya berulang kali. Apa yang salah sehingga perubahan saya tidak pernah bertahan lama?”

Perubahan tidak diperkirakan untuk bertahan lebih dari satu hari! Dilema mahasiswa ini bukanlah sebuah masalah dari seseorang yang terlalu sering diubahkan—itu adalah masalah dari seseorang yang tidak cukup sering diubahkan!

Kita tidak percaya pada perubahan-satu kali, selalu berubah. Jika engkau sungguh-sungguh berubah hari ini, engkau masih perlu sungguh-sungguh berubah besok. Perubahan adalah persoalan setiap hari.

Pada satu musim panas saya bekerja sebagai seorang penginjil literatur mahasiswa di Sandhills, Nebraska. Saya berharap bahwa pengalaman yang saya miliki bersama TUHAN selama musim panas itu akan berlanjut selama tahun ajaran berikut. Namun ketika kesibukan jadwal kuliah menimpaku dan, dikelilingi oleh teman-temanku, saya tidak lagi merasakan kebutuhan untuk mencari TUHAN, pengalaman luar biasa di musim panas itupun segera lenyap. Secara rohani, tahun itu berubah menjadi salah satu masa kuliah terburukku.

Bahkan perwujudan-perwujudan kuasa Allah yang paling spektakulerpun akan segera kehilangan kuasanya untuk mempengaruhi kita. Hal itu benar di masa Kristus. Dia telah memberi makan 5.000 orang pria, ditambah wanita dan anak-anak, dari beberapa ketul roti dan ikan. Surga sepertinya turun ke bumi. Orang-orang segera bersiap-siap untuk memahkotai Dia sebagai raja. Engkau dapat membaca kisah itu dalam Yohanes 6.

Hanya duapuluh empat jam kemudian, ketika Dia menolak permintaan mereka untuk mujizat baru yang lebih besar, orang-orang segera bersiap-siap meninggalkan Dia dalam kebencian. Mereka tidak memiliki kesabaran untuk memakan Roti Hidup misterius yang Dia bicarakan. Begitu banyak dari antara mereka berpaling meninggalkan Dia pada hari itu sehingga Dia akhirnya bertanya kepada murid-murid-Nya, “Apakah kalian akan pergi juga?” Secara jelas hanya murid-murid-Nyalah yang tinggal.

Jika engkau belum menemukan perlunya perubahan setiap hari, hal ini dapat menjadi terobosan besar dalam hidupmu. Thoughts From The Mount of Blessing, hal. 101, membuat janji ini: “Jika engkau mencari TUHAN dan diubahkan setiap hari... semua kegelisahanmu akan ditenangkan, semua kesulitanmu akan disingkirkan, semua masalah-masalah membingungkan yang sekarang menyerangmu akan dipecahkan.”

Perubahan dan pertobatan sangat terkait erat satu sama lain, dan saya telah memasukkan pertobatan dalam thesis ini saat saya membuat perpindahan ke thesis yang membahas tentang pertobatan. Tetapi pertobatan bukanlah pengalaman-sekali-seumur-hidup. Hal itu, juga, adalah persoalan setiap hari.

Ketika saya membicarakan pertobatan sebagai keperluan setiap hari, saya tidak membicarakan tentang pertobatan dari perbuatan-perbuatan salah. Engkau mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang pria yang berkata kepada pendetanya, “Saya telah ribuan kali memohon pengampunan TUHAN untuk dosa yang ini.”

Sang pendeta menjawab, “Sedang yang 999 kali sudah terlalu banyak.”

Saya tidak sedang mengkampanyekan sebuah pertunjukan tanpa akhir dari kegagalan-kegagalan dan kesalahan-kesalahan kita. TUHAN telah menjanjikan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yohanes 1:9. Malah saya sedang membicarakan pertobatan yang digambarkan di dalam The Acts of The Apostles, hal. 561: “Tidak ada seorangpun dari antara para rasul dan para nabi yang pernah menyatakan diri tanpa dosa. Orang-orang yang pernah hidup sangat dekat kepada TUHAN, orang-orang yang akan lebih senang mengorbankan hidupnya dari pada melakukan tindakan yang salah, orang-orang yang dihormati Allah dengan terang dan kuasa surga, telah mengakui sifat keberdosaan mereka.” Inilah pertobatan yang dibutuhkan setiap hari, pertobatan yang dibawakan oleh kesadaran baru akan kondisi kita yang penuh dosa yang membuat kasih karunia Allah sebuah kebutuhan. Inilah pertobatan yang mengatakan, “Pada setiap langkah maju dalam pengalaman Kristen, pertobatan kita akan semakin mendalam.”—Ibid.

Apakah engkau diubahkan? Telahkah engkau diubahkan hari ini?

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing