Google

Sunday, July 03, 2005

Thesis 31 - PENGAMPUNAN

PENGAMPUNAN

Thesis 31

Satu-satunya dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa yang tidak kita sesali dan tidak kita mintakan pengampunan.

Satu hari setelah kebaktian gereja, seorang anak perempuan kecil dengan wajah berbintik-bintik, berusia sekitar sembilan atau sepuluh tahun, menarik ujung jas saya dan meminta untuk bicara dengan saya. Kami pergi ke sudut yang tenang di gereja, dan dengan air mata bercucuran dan bibir gemetar, dia berusaha untuk berkata, “Saya pikir saya telah melakukan dosa yang tidak dapat untuk diampuni.”

Banyak orang lain yang memiliki kekhawatiran yang sama. Ada sesuatu yang menakutkan tentang frase “dosa yang tidak dapat diampuni.” Hal itu dapat menuntun kita kepada gambaran Allah yang pemarah, menggelengkan kepala-Nya dan berkata, “Kali ini kamu sudah keterlaluan.” Dan orang-orang Kristen yang bergumul mulai dari usia sembilan sampai sembilan puluh sembilan tahun khawatir telah melewati batas kasih dan kemurahan Allah.

Wanita yang berbuat zinah itu merasa yakin dia telah berbuat terlalu jauh. Dengan kepala tertunduk dan mata menatap ke bawah, dia menanti batu-batu terbang ke arahnya. Dia merasa takjub ketika mengetahui bahwa pintu pengampunan masih terbuka untuknya. Dia tidak dihukum. TUHAN masih menawarkan pengampunan dan kuasa.

Marilah kita membaca tentang dosa yang tidak dapat diampuni dalam Matius 12:31. Yesus berkata, “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.”

Bagian pertama dari ayat itu sangat menguatkan hati. Semua perbuatan dosa akan diampuni. Tetapi apa artinya berdosa terhadap Roh Kudus? Hanya ini: karena adalah pekerjaan Roh Kudus untuk menyatakan dosa (baca Yohanes 16:8,9) dan karena semua perbuatan dosa dapat diampuni, maka dosa melawan Roh Kudus adalah menolak pernyataan-Nya dan menolak datang untuk bertobat.

Pengampunan adalah bersyarat. Jika tidak, maka semua orang di dunia ini akan diselamatkan. Apakah syarat untuk pengampunan? Pertama, kita mengakui dosa-dosa kita. Kita diberitahu bahwa “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yohanes 1:9. Oleh karena itu dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa yang kita tolak untuk akui dan diampuni.

Beberapa orang pada saat ini telah memutuskan bahwa pengakuan tidak penting. Mereka mengatakan bahwa Allah adalah Bapa yang pengasih dan bapa yang tidak akan mendesak anak-anaknya untuk mengakui perbuatan-perbuatan salah mereka. Mereka berkata seorang bapa mengampuni anak-anaknya karena dia mengasihi mereka. Tetapi tidak demikian yang dikatakan Alkitab. Alkitab menyatakan bahwa pengakuan adalah penting. Untuk diampuni, kita harus meminta pengampunan dan menerimanya.

Bagaimana kita menerima pengampunan Allah? Steps to Christ, hal. 51 berkata, “Jika engkau percaya pada janji—percayalah bahwa engkau telah diampuni dan disucikan,--Allah memenuhi kenyataan itu; engkau telah dipulihkan, seperti Kristus memberikan kekuatan kepada orang lumpuh untuk berjalan ketika orang itu percaya bahwa ia telah disembuhkan. Itulah yang akan terjadi bila engkau mempercayainya.”

Kadang kala kita mendapat pemikiran bahwa syarat untuk mendapat pengampunan adalah bahwa kita tidak pernah berbuat dosa lagi. Kita berjanji kepada Allah, “Jika Engkau mengampuni kesalahanku ini sekali lagi—.” Dan kemudian kita melakukan dosa yang sama lagi dan takut untuk datang kepada-Nya untuk memperoleh pengampunan. Inilah yang sering menyebabkan orang-orang takut bahwa mereka telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.

Tetapi janji Alkitab adalah, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Yohanes 6:37. Tidak ada tanggal kadaluarsa seperti pada kemasan makanan. Tidak ada pesan yang mengatakan, “Tidak baik digunakan setelah tanggal sekian-sekian.” Orang yang datang kepada Kristus selalu diterima.

Tidak masalah siapa engkau atau apa yang telah engkau lakukan. Jika engkau datang kepad Kristus hari ini, meminta pengampunan-Nya, menerima karunia pertobatan dan pengampunan-Nya, engkau akan diampuni. “Yesus suka menerima kita datang kepada-Nya sebagaimana kita ada, penuh dosa, tidak berdaya, bergantung. Kita boleh datang dengan kelemahan kita, kebodohan kita, keberdosaan kita, dan jatuh di kaki-Nya dalam penyesalan yang dalam. Kemuliaan-Nya akan mengelilingi kita di dalam tangan kasih-Nya dan untuk menyembuhkan luka-luka kita, untuk menyucikan kita dari segala ketidaksucian.”—Steps to Christ, hal. 52.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing