Google

Friday, May 20, 2005

Thesis 75 - BERSAKSI

BERSAKSI

Thesis 75

Alasan TUHAN menginginkan kita untuk bersaksi yang terutama adalah untuk kebaikan kita.

Seandainya pada suatu hari saya mulai berjalan kaki dari San Francisco ke Pacific Union College—Tanah Perjanjian! Engkau sedang lewat dengan mobilmu dan berhenti dan menawarkan saya tumpangan. Jika saya menerimanya dan ikut serta denganmu, saya akan tiba di PUC lebih cepat; saya tidak perlu mengeluarkan banyak keringat. Namun bagaimanapun saya tetap menuju ke sana.

Mari kita balikkan. Satu hari engkau mulai berjalan dari San Francisco menuju Reno—tempat lain! Saya lewat dengan mobilku, dan berhenti, dan menawarkanmu tumpangan. Jika engkau naik dan ikut bersama saya, engkau akan tiba di Reno lebih cepat dan tidak perlu mengeluarkan banyak keringat (walaupun engkau akan banyak berkeringat bila tiba di sana!). Namun bagaimanapun engkau sedang menuju ke Reno.

Ini adalah sebuah percobaan untuk membuat sebuah perumpamaan pada pelajaran bersaksi—dan bagian kita dalam menjalankan dan menceritakan dan membagikan injil. Kadang kala para ahli theologia berdebat tentang nubuatan khusus versus nubuatan umum. Orang-orang yang berada di pihak nubuatan khusus berkata bahwa agar seseorang diselamatkan, dia harus mendengar cerita tentang Kristus dan menerimanya secara tegas. Para penganut nubuatan khusus bersikeras bahwa kecuali orang yang telah datang kepada Kristus mau pergi dan menceritakan dan membagikan, orang-orang akan hilang selamanya.

Di pihak lain, para penganut nubuatan umum percaya bahwa TUHAN akan menghakimi setiap individu berdasarkan terang yang dia telah terima, dan jika hal yang paling seseorang ketahui selama hidupnya adalah menjawab Allah di dalam alam, itu sudah cukup.

Engkau dapat melihat pada hal itu dari sebuah pendirian secara filsafat dan kesimpulan bahwa karena TUHAN adalah kasih, dan karena TUHAN itu adil, Dia tidak dapat menyebabkan orang lain untuk hilang berdasarkan apa yang saya lakukan atau tidak lakukan. Ada beberapa pendukung yang indah untuk posisi ini dari sumber-sumber yang diinspirasikan juga. Yohanes 1:9 berkata bahwa Kristus adalah Terang, “yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.” Sebuah komentar dalam Review and Herald, 22 Juni 1911, dibaca, “Dalam hari penghakiman, ketika pertanyaan dihadapkan kepadamu seperti mengapa engkau tidak menuruti hukum-hukum TUHAN, engkau tidak dapat membuat sebuah alasan yang dapat diterima berdalihkan ketidakmenurutan orang lain.”

Tanpa keraguan, kita dapat membawa kabar baik tentang keselamatan kepada orang lain dan digunakan sebagai alat-alat TUHAN untuk menjangkau mereka bagi-Nya. Sebagaimana perumpamaan tentang perjalanan ke Tanah Perjanjian, kita dapat mempersingkat pencarian mereka terhadap TUHAN, mungkin dalam bertahun-tahun, jika kita pergi dan menceritakan dan membagikan. Tetapi TUHAN tidak menyerahkan takdir kekal mereka kepada kita.

Jika hal ini benar, apakah tujuan orang Kristen bersaksi? Kita sering mendengarkan seruan untuk pertolongan menyebarkan injil bagi orang-orang “di luar sana”. Namun jika TUHAN dapat menjangkau mereka tanpa pertolongan kita, mengapa Dia mengajak kita untuk terlibat? Bukankah akan lebih baik jika pekerjaan untuk memenangkan jiwa-jiwa diserahkan kepada malaikat-malaikat, yang pasti lebih mampu dibandingkan dengan kita? Kita diberitahu bahwa pada akhirnya, para malaikat akan melakukan pekerjaan yang dapat dilakukan manusia. Baca Selected Messages, jilid 1, hal. 118. Jika hal itu akan terjadi pada akhirnya, mengapa tidak sekarang, dan mencegah segala kesalahan yang kita lakukan dalam usaha kita untuk membagikan iman kita.

Jawabannya ditemukan dalam memahami maksud Allah dalam memberikan kita bagian untuk melakukan kesaksian Kristen. Jika engkau menginginkan ringkasan terbaik dalam kesaksian Kristen, bacalah satu bab dalam Steps to Christ, “The Work and The Life.” “Usaha untuk memberkati orang lain akan memberikan berkat-berkat bagi diri kita sendiri. Inilah maksud Allah dalam memberikan kita sebuah bagian untuk beraksi dalam rencana penebusan.”—Hal. 79. Testimonies, vol. 3, hal. 391, bahkan menyatakan hal itu lebih jelas lagi: “Keperluan apapun yang timbul bagi kita dalam memajukan pekerjaan TUHAN, Dia telah mengaturnya sedemikian rupa demi kebaikan kita.”

Kadang kala orang merasa takut jika kita menerima kebenaran ini, itu akan memusnahkan semua motifasi untuk pergi dan menceritakan dan membagikan! Kelihatannya sangat mementingkan diri untuk menjadi terlibat dalam melayani demi kebaikan kita sendiri, dari pada untuk kebaikan orang lain. Tetapi tolong perhatikan bahwa ada sebuah perbedaan antara maksud Allah dalam melibatkan kita dalam kesaksian Kristen dan maksud kita dalam menjadi terlibat di dalamnya. Kita menjadi aktif melayani Dia karena kita memiliki sesuatu untuk diceritakan dan tidak dapat menahan diri untuk membagikannya. Kita menjadi terlibat dalam pelayanan karena kita ingin orang lain mengerti kebenaran yang telah membebaskan kita. Kita menjangkau orang lain karena kita telah mendapat kehormatan dengan menjadi pekerja-pekerja bersama Allah.

Ketika kita menjangkau, demi kebaikan orang lain dan demi TUHAN sendiri, hasil yang pasti adalah jiwa kita sendiri diberkati. Dan dari sudut pandang Allah, tujuan itulah yang Dia pikirkan selama ini!

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing