Google

Sunday, May 08, 2005

Thesis 88 - KESEMPURNAAN

KESEMPURNAAN

Thesis 88

Kesempurnaan tabiat bukanlah pekerjaan kita. Itu adalah pekerjaan Allah di dalam kita.

Pernahkah engkau membeli sebuah mobil baru? Ingatkah bagaimana rasanya ketika engkau mengemudikannya menuju rumah untuk pertama kali, dengan eksteriornya yang berkilau dan kain pelapisnya yang tanpa noda? Bagaimana perasaanmu ketika pertama kali seseorang membuat penyok fender mobilmu atau salah seorang anakmu menumpahkan susu di bangku belakang?

Ada sebuah pendorong yang tetap terpasang untuk kesempurnaan di dalam diri setiap manusia. Kita menginginkan kesempurnaan, dan kita merasa kecewa ketika sesuatu yang “sempurna” dirusak. Kita tidak mau membayar harga penuh untuk barang yang rusak. Kita belajar bahkan sebagai anak-anak bahwa begitu sebuah benda rusak, kenikmatannyapun musnah. Orang tua kita mendesak kita untuk menjaga barang-barang kita, untuk menjauhkan selama mungkin hari ketika barang-barang tersebut tidak lagi berharga bagi kita.

Kita berusaha untuk menjaga kesempurnaan jasmani. Orang tua bersukacita atas kesempurnaan anak mereka yang baru lahir dan bersedih karena setiap luka secara fisik atau emosional. Kita melakukan yang terbaik untuk dapat menutupi bukti-bukti penuaan pada diri kita dan mengeluh karena keriput-keriput di wajah, kulit yang mengendur, rambut yang menipis, dan kehilangan kegesitan. Kita merindukan saat pemuliaan ketika prosesnya akan berjalan terbalik dan kita akan hidup dalam tubuh yang sempurna.

Kesempurnaan penting bagi kita semua—dan itu juga penting bagi Allah. Dia telah menjanjikan kita masa muda yang kekal, tanpa penyakit dan rasa sakit, karena kita akan hidup selamanya dalam kesehatan dan kecantikan yang sempurna. Dia telah memberitahukan tentang rumah kita yang di surga, sempurna hingga hal yang terkecil—bahkan bunga-bunga di sana sempurna dan tidak akan pernah layu. Kita dijanjikan kebahagiaan yang sempurna, karena Dia mengatakan kepada kita bahwa di sana tidak akan ada lagi air mata atau kesedihan atau tangisan.

Tetapi kita tidak harus menunggu hingga tiba di surga untuk satu jenis kesempurnaan. Allah juga telah menjanjikan kesempurnaan tabiat—dan itu dikembangkan sekarang. Allah telah menjanjikan kesempurnaan, menuntut kesempurnaan. Adalah kemauan-Nya bagi kita untuk menjadi sempurna!

Allah berkata kepada Abraham, “Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.” Kejadian 17:1. Yesus berkata kepada para pengikut-Nya, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Matius 5:48. Paulus menulis, “Sebab itu marilah kita… beralih kepada perkembangannya yang penuh.” Ibrani 6:1.

Kesempurnaan itu penting; kesempurnaan itu mungkin; kesempurnaan itu perlu bagi orang Kristen. Tetapi jangan pernah lupa bahwa kesempurnaan adalah pekerjaan Allah, bukan kita. Perhatikan beberapa bukti Alkitab:

“Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata.” 2 Samuel 22:33.

“Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku menjadi rata.” Mazmur 18:33.

“Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu.” 1 Petrus 5:10

“Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang-orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, TUHAN kita, kiranya melengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenaan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” Ibrani 13:20,21.

Apakah engkau tertarik pada kesempurnaan tabiat? Adalah mungkin bagimu untuk memilikinya. Adalah kabar baik mengetahui bahwa walaupun tubuh jasmani kita menjadi rusak dan segala harta milik kita musnah karena pemakaian, namun kehidupan batin kita dapat diperbaharui hari demi hari. Baca 2 Korintus 4:16. Kesempurnaan tabiat tersedia dari surga. TUHAN-lah yang membentuk kehidupan kita, selama kita tetap dalam hubungan bersama-Nya. Dan “pekerjaan-Nya sempurna.” Ulangan 32:4.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing