Google

Wednesday, June 15, 2005

Thesis 49 - HUBUNGAN

HUBUNGAN

Thesis 49

Jika kita tidak mengambil waktu untuk membaca Alkitab dan berdoa kita akan mati secara rohani.

Berapa lama engkau pernah dapat bertahan tanpa makan? Hampir semua orang mungkin pernah melewatkan jam makan. Bagaimana dengan selama 24 jam penuh? Pernahkah engaku bertahan selama itu tanpa makanan? Kadang kala engkau harus berpuasa selama itu sebelum menjalani pembedahan besar. Bagaimana dengan bertahan selama 24 jam tanpa makan ketika kesehatanmu dalam keadaan baik dan melakukan kegiatan-kegiatan sehari-harimu? Pernahkah engkau melakukannya?

Alkitab berkata bahwa Yesus dan Musa menjalani waktu selama 40 hari tanpa makan. Hal itu juga dicatat bahwa TUHAN memelihara mereka dengan cara yang istimewa selama waktu itu. Adalah aman bagi kita untuk mengatakan bahwa bagi kebanyakan kita, bahkan untuk berpuasa selama 24 jam penuh kemungkinan bukanlah hal yang biasa.

Ketika saya berjuang melalui masa pendidikan di perguruan tinggi, kafetaria menetapkan pembayaran bulanan minimum tertentu per mahasiswa. Jika engkau makan lebih banyak, engkau membayar lebih. Tetapi jika engkau memakan lebih sedikit, engkau masih membayar minimum.

Satu bulan saya memutuskan untuk memakan kurang dari minimum, supaya saya tidak harus membayar lebih. Selama satu minggu penuh dalam bulan itu, saya tidak makan sama sekali! Saya meminum jus, lain tidak. Saya bukan hanya tidak mampu melanjutkan kegiatan-kegiatan reguler, saya bahkan kelaparan.

Seandainya saya memutuskan, setelah satu minggu percobaan itu, bahwa itu adalah cara untuk menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi dengan biaya sesedikit mungkin dan akan melanjutkan pola makan itu selama empat tahun penuh? Maka tidak akan lama mereka pasti akan mengangkat saya dari trotoar dan membawa saya ke rumah sakit, bukan?

Dalam Yohanes 6, Yesus membandingkan kehidupan rohani persekutuan dan komunikasi dengan-Nya dengan kehidupan jasmani. Dia berkata, “Jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Ayat 53. Sama seperti hukum kehidupan jasmani, demikian juga dengan kehidupan rohani. Jika engkau tidak makan, engkau akan mati. Hal itu mungkin tidak akan terjadi dalam satu malam, baik jasmani maupun rohani. Namun hukum itu memastikan hal itu bagi semuanya. Hasil akhirnya akan tidak terelakkan.

Ny. White telah mengatakan kepada kita “akan baik bagi kita untuk menggunakan waktu setiap hari dalam merenungkan kehidupan Kristus. Kita harus mengambil makna demi makna, dan membiarkan imajinasi memahami setiap pemandangan, terutama pada saat-saat terakhirnya.”—The Desire of Ages, hal. 83. Itu adalah resep untuk sebuah makanan rohani yang memiliki keseimbangan yang baik. Ketika makanan rohani kita berpusat pada kehidupan Kristus, kita akan bertumbuh.

Doa disebut “nafas jiwa.” Dan itu menarik garis bahkan lebih dekat. Engkau mungkin bisa bertahan selama sehari tanpa makan, tetapi tidak ada seorangpun yang bisa bertahan selama sehari tanpa bernafas!

Maka, ketika saya berbicara tentang hubungan dengan Kristus, saya tidak sedang berbicara tentang sebuah kemewahan yang akan bermanfaat bagimu jika engkau mempunyai waktu atau berkehendak untuk mengambil keuntungan dari padanya. Saya sedang berbicara tentang hidup dan mati. Jika engkau tidak makan atau bernafas secara rohani, engkau akan mati. Hanya dengan melalui ibadah dan persekutuan yang berkelanjutan dengan Kristus sajalah kehidupan rohani berlanjut.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing