Google

Tuesday, June 14, 2005

Thesis 50 - HUBUNGAN

HUBUNGAN

Thesis 50

Hanya karena engkau membaca Alkitab dan berdoa tidak berarti engkau akan memiliki sebuah hubungan dengan TUHAN. Tetapi jika engkau tidak melakukannya, engkau tidak akan memilikinya.

Kapan saja muncul sebuah diskusi tentang kehidupan beribadah Kristen dan pentingnya menjalani waktu hari demi hari bersama TUHAN dalam Firman-Nya dan dalam doa, seseorang selalu bertanya, “Bukankah mungkin bagi kehidupan beribadah menjadi hanya sekedar perjalanan dinas?”

Sebelum saya mencoba untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin saya harus mengartikan “perjalanan dinas”. Ketika seseorang bertanya tentang kehidupan yang beribadah menjadi hanya sekedar sistem kerja, apa yang mereka maksudkan? Apakah mereka sedang berbicara tentang mendapatkan atau melayakkan diri untuk keselamatan dengan memberikan waktu begitu banyak dalam mempelajari Alkitab dan berdoa? Itu dapat menjadi kesalahan besar karena berakhir dengan sejenis kebenaran oleh kehidupan beribadah, dari pada kebenaran oleh iman dalam Yesus.

Mungkin kita harus mengatakannya di sini kembali bahwa kebenaran datang hanya oleh iman di dalam Yesus saja. Titik. Tidak ada yang kita lakukan untuk dapat memperoleh keselamatan.

Tetapi kita harus menerima keselamatan untuk mendapatkan manfaatnya, atau seluruh dunia, termasuk setan dan malaikat-malaikatnya, akan dapat diselamatkan. Pengorbanan Yesus adalah cukup; itu cukup untuk keselamatan bagi seluruh dunia. Tetapi tidak semua mau menerima.

Tidak ada keselamatan yang diterima sekali untuk selamanya—itu harus diterima setiap hari. Tujuan dasar dari datang kepada Yesus setiap hari adalah untuk menerima karunia dan kuasa dan keselamatan dari-Nya. Hal itu termasuk lebih banyak lagi, saat kita akan mengetahuinya dalam thesis 95. Tetapi hal itu termasuk sebuah penerimaan keselamatan yang berkelanjutan. Maka hal ini bukan masalah jasa; ini adalah masalah cara.

Tetapi pertanyaan—“Bukankah mungkin bagi kehidupan beribadah menjadi hanya sekedar sistem kerja?”—memiliki dimensi lain. Dan itu harus berhubungan dengan apakah itu mudah, spontan, dan otomatis, atau apakah usaha terlibat di dalamnya? Kehidupan beribadah bukanlah masalah pekerjaan, tetapi hal itu bekerja! Itu adalah perbedaan yang penting.

Banyak hal dalam kehidupan orang Kristen adalah karunia (pemberian). Dan engkau tidak berusaha untuk sebuah karunia. Iman adalah sebuah karunia dan pertobatan adalah sebuah karunia dan kemenangan adalah sebuah karunia dan keselamatan adalah sebuah karunia. Tetapi ada satu hal yang bukan merupakan sebuah karunia. TUHAN tidak pernah berjanji untuk mencari diri-Nya bagi kita. Dia tidak pernah berjanji untuk menerima diri-Nya bagi kita. Dia tidak pernah berjanji untuk mengenali diri-Nya bagi kita.

Semua kehidupan Kristen tidak spontan. Kadang kala bisa saja menjadi sebuah sukacita mencari Yesus untuk kebaktian dan persekutan pribadi. Di lain waktu itu bisa saja menuntut segenap usaha dan kuasa kemauan dan disiplin dan ketabahan dan kebulatan tekad yang engkau miliki. Paulus menyebutnya “pertandingan iman.” 1 Timotius 6:12. Kita tidak percaya pada agama yang pasif. Manusia memiliki sebuah bagian untuk menyelesaikan dalam bekerja sama dengan Allah bagi pemulihannya, dalam mengerjakan keselamatan dirinya.

Betapa sebuah tragedi begitu banyak orang-orang Kristen telah salah mengerti kebenaran ini. Kita telah mengerahkan begitu banyak waktu dan energi dan kuasa kemauan untuk berusaha memaksa diri kita melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan dan yang telah Allah janjikan akan lakukan bagi kita. Dan kita tidak melakukan satu hal yang Dia minta agar kita lakukan—mencari Dia. Kita telah menunggu sampai “suasana hati kita cocok”, kita telah menunggu pengalaman beribadah untuk datang kepada kita secara spontan.

Jika engkau pernah mencoba menjalani waktu secara teratur bersama Allah, engkau tahu bahwa itu bisa menjadi kerja keras. Pernahkah engkau menemukan dirimu sedang menatap jam untuk mengetahui berapa lama lagi waktu yang tersisa? Pernahkah engkau melihat ke akhir pasal yang sedang engkau baca untuk mengetahui berapa halaman lagi yang harus engkau lalui? Pernahkah engkau merasakan betapa sulitnya berdoa? Apa yang engkau lakukan ketika hal ini terjadi?

Satu hal yang pasti—berhenti tidak akan menolong. Seperti yang pernah dikatakan seseorang, “Ketika berdoa itu sulit, berdoalah lebih keras lagi.” Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 115, berkata, “Ketika kita merasa kita telah berdosa dan tidak dapat berdoa, itulah saatnya untuk berdoa.” Maka pada saat engkau menemukan bahwa kehidupan beribadah menjadi pekerjaan yang sangat sulit, satu hal yang tidak boleh engkau lakukan adalah berhenti.

Membaca Alkitab dan berdoa tidak menjamin kesehatan kehidupan rohani. Adalah mungkin untuk melakukan keduanya dan hati masih tetap jauh dari TUHAN. Orang-orang Farisi melakukannya. Dan demikian juga denganmu. Tetapi satu hal yang pasti: Engkau tidak bisa memelihara kehidupan rohani jika engkau tidak mencari Yesus melalui Firman-Nya dan berdoa. Hanya karena engkau makan dan minum tidak menjamin kesehatan kehidupan jasmanimu. Tetapi engkau tidak mungkin sehat tanpa makan dan minum.

Adakah masalah-masalah dalam kehidupan beribadah yang berkelanjutan? Tentu ada. Ada masalah-masalah dalam kehidupan jasmani yang berkelanjutan. Udara sudah tercemar. Ada bakteri di dalam makanan. Tetapi tidak ada masalah yang begitu parah sehingga membuat kegiatan makan dan minum menjadi hal yang bersifat pilihan. Kehidupan rohani dapat berlanjut hanya saat kita tetap melanjutkan untuk mencari Dia.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing