Google

Tuesday, June 07, 2005

Thesis 57 - PENURUTAN

PENURUTAN

Thesis 57

Penurutan sejati adalah alamiah dan spontan. Hal itu datang hanya melalui hubungan iman bersama Kristus.

Pernahkah engkau mendengar sebuah “pertentangan istilah”? Ahli-ahli bahasa Inggris mempunyai sebuah kata indah untuk itu, tetapi apa yang mereka bicarakan adalah tentang menggunakan dua kata secara bersama-sama yang bertentangan satu sama lain. Sebuah contoh “cruel kindness,” (cruel= kejam, kindness=kebaikan) atau “brave coward” (brave=berani, coward=pengecut). Kadang kala para penulis atau pembicara menggunakan beberapa pertentangan seperti itu untuk mencoba menggambarkan dua emosi atau kejadian yang bertolakbelakang.

Bagaimana dengan “penurutan alamiah”? Apakah menurutmu hal itu seperti sebuah pertentangan istilah? Ketika engkau memikirkan penurutan, apakah engkau memikirkan kerja keras, usaha, dan perjuangan? Apakah mungkin bagi penurutan untuk menjadi alamiah?

Satu alasan mengapa penurutan tidak mungkin menjadi alamiah adalah jika penurutan itu hanya pada bagian luar, dan bukan bagian dalam. Jika engkau ingin melakukan sesuatu tetapi memaksakan dirimu melakukan hal lain, maka penurutan tidak akan terjadi secara spontan.

Berapa banyak penurutan yang dapat kita ingat merupakan pemaksaan diri kita melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan? Kita melakukannya sebagai anak-anak. Orang tua kita menyuruh kita membersihkan kamar kita atau mandi atau makan sayur. Tetapi kita suka kamar kita seperti apa adanya. Kita berada pada kondisi alergi air. Kita benci sayur. Dan kemudian kita bersungut-sungut dan mengeluh dan akhirnya mengerjakan dengan enggan apa yang dipaksakan untuk kita lakukan. Dan kita berpikir bahwa itulah penurutan.

Merupakan kabar baik yang hebat mengetahui bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih baik untuk penurutan dari pada itu! The Acts of the Apostles, hal. 482, 483, menggambarkannya: “Dari diri kita, kita tidak mampu untuk membawa maksud-maksud dan hasrat-hasrat dan kecenderungan-kecenderungan selaras dengan kehendak Allah; tetapi jika kita ‘mau untuk dibuat mau’, Juruselamat akan memenuhi hal ini untuk kita, ‘Mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah... menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.’ 2 Korintus 10:5.”

Jika pemikiran dan hasratmu adalah untuk kebenaran, maka bukankah hal-hal alamiah dan spontan akan mengikuti melalui setiap tindakan yang benar?

TUHAN telah menjanjikan perubahan-perubahan yang menggembirakan dalam pemikiran kita yang akan menghasilkan penurutan sejati dari pada sekedar pengesahan luar. Dia telah berjanji untuk membawa perasaan-perasaan kita, pikiran-pikiran kita dan maksud-maksud kita ke dalam keselarasan dengan kehendak-Nya. Baca Steps to Christ, hal. 61. Dia telah berjanji untuk mengubah selera dan kecenderungan hingga murni dan kudus. Baca Gospel Workers, hal. 127. Dia telah berjanji untuk membawa pikiran dan hasrat kepada kehendak Kristus. Baca The Desires of Ages, hal. 176. Dia juga berjanji bahwa dengan melihat Yesus, oleh memandang-Nya, kita akan diubahkan hingga kebaikan menjadi naluri alamiah kita. Baca Christ Object Lessons, hal. 355. Dia berjanji untuk memberikan kita pikiran yang baru, tujuan-tujuan baru, dan motif-motif baru. Baca Messages to Young People, hal. 72.

Pikirkanlah sebenar. Jika perasaan, pikiran, tujuan, selera, kecenderungan, hasrat, motif, dan nalurimu selaras dengan kehendak dan pikiran Allah, maka apa yang akan terjadi terhadap tindakan-tindakanmu? Akankah engaku bekerja keras untuk menurut, atau akankah engkau menemukan bahwa penurutan itu alamiah dan spontan?

Perhatikan paragraf ini. “Jika kita memiliki kasih Yesus di dalam jiwa kita, akan menjadi konsekwensi alamiah bagi kita untuk memiliki karunia-karunia lain—sukacita, damai, tabah menderita, kelemahlembutan, kebaikan, kesetiaan, penurutan, pengendalian diri.”—My Life Today, hal. 50. “Anak-anak Allah tidak pernah lupa untuk melakukan kebaikan.... Pekerjaan-pekerjaan baik adalah spontan bagi mereka, karena Allah telah mengubah keadaan alamiah mereka oleh karunia-Nya.”—Ibid, hal 193.

Untuk menggambarkan penurutan sebagai sesuatu yang “alamiah” dan “spontan” bukanlah sebuah pertentangan istilah. Itu adalah kabar baik! Rencana Allah bagimu adalah untuk mengubahmu dari sebelah dalam ke luar, sehingga menuruti-Nya akan memberikanmu kesenangan terbesar, karena itulah secara pasti yang engkau paling ingin lakukan.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing