Google

Wednesday, June 01, 2005

Thesis 63 - HUKUM

HUKUM

Thesis 63

Kristus adalah akhir dari hukum untuk kebenaran, tetapi bukan akhir dari hukum Taurat.

Tahun-tahun terakhir ini jumlah terjemahan-terjemahan dan tulisan-tulisan Alkitab telah meningkat di pasaran. Beberapa ada yang bagus; beberapa tidak begitu bagus. Tetapi sering dengan membandingkan penyusunan kata dari beberapa terjemahan, engkau dapat memperoleh sebuah pengertian yang lebih baik dari apa yang dimaksud sebuah ayat Alkitab.

Pada versi khusus yang saya akan gunakan di sini di sebut The Venden Revised Version! Ini adalah sebuah tulisan dari Roma 9:30-10:4. “Apa yang harus mereka katakan? Orang yang bukan Yahudi, yang tidak bekerja menghasilkan buah, telah menghasilkan buah—dan itu adalah hal yang nyata juga! Tetapi Israel, yang bekerja sangat keras untuk berusaha menghasilkan buah, tidak dapat menghasilkan buah sama sekali. Mengapa? Karena mereka berusaha melakukannya sendiri, dengan berusaha keras untuk berbuah. Saudaraku, kerinduan hati dan doaku kepada Allah untuk Israel adalah agar mereka dapat diselamatkan. Karena aku mendapat catatan tentang mereka bahwa mereka telah bekerja keras—tetapi bukan pada hal-hal yang benar. Sebab mereka belum mengerti cara TUHAN untuk menghasilkan buah, maka mereka telah datang dengan cara mereka sendiri untuk menghasilkan buah dan belum menyerahkan diri mereka kepada cara Allah dalam melakukan hal-hal tersebut. Karena Kristus adalah akhir dari bekerja keras untuk menghasilkan buah untuk setiap orang yang percaya.”

Menerjemahkan Alkitab adalah pekerjaan sulit! Cobalah sesekali pada ayat-ayat kesukaanmu dan lihat bagaimana engkau melakukannya!

Apa yang sedang Paulus gambarkan dalam Roma 9 hingga 10 adalah kesalahpahaman yang dimiliki Israel tentang bagaimana menghasilkan buah kebenaran. Mereka tidak memahami metode-metode Allah, dan maka mereka memikirkan metode mereka sendiri yang tidak berhasil. Mereka telah mengerahkan usaha yang keras. Paulus mengakui hal itu. Tetapi usaha mereka berakhir dengan kesia-siaan, karena itu menuntun kepada hal yang salah.

Dua pemikiran ekstrim kelihatannya muncul ketika tiba pada pemeliharaan hukum. Pertama adalah, “Jika hukum itu baik, marilah semua berusaha menurutinya.” Hasilnya adalah legalisme dan tidak ada penurutan sejati. Kedua adalah, “Jika kita tidak diharuskan berusaha keras menuruti hukum, tentulah tidak perlu memelihara hukum sama sekali.” Hasilnya adalah antinomianisme dan tidak ada penurutan sejati. Kedua ekstrim ini menuntun kepada kesalahan yang sama pada akhirnya.

Hanya kebenaran oleh iman di dalam Kristus saja membawa kabar baik—bahwa penurutan sejati adalah mungkin, tetapi itu tidak datang melalui usaha kita sendiri untuk menghasilkan penurutan. Mengerti dengan benar pengalaman kebenaran oleh iman di dalam Kristus saja mencegah legalisme dan pelanggaran hukum.

Melalui hubungan dan persekutuan yang terus-menerus bersama TUHAN Yesus, kita menyadari sebuah penghormatan yang lebih besar dan terus-menerus dari kasih dan kebaikan-Nya terhadap kita. Dan “begitu kita memiliki pandangan yang benar tentang kasih Allah, kita tidak akan memiliki kecenderungan untuk menyalahgunakannya.”—Selected Messages, jilid 1, hal. 312. Kristus bukanlah akhir dari pada hukum; Dia adalah akhir dari pada usaha kita yang sia-sia untuk memelihara hukum. Hasil yang pasti dari hubungan iman bersama Dia adalah pemeliharaan hukum yang sejati yang datang dari hati. “Pekerjaan-pekerjaan baik akan mengikuti seperti bunga dan buah iman. Pemberian dari kebenaran Kristus akan dinyatakan dalam sebuah kehidupan yang teratur dan pembicaraan yang saleh.”—Komentar-komentar Ellen G. White, Signs of the Times, 5 September 1892.

Ujian tertinggi dari apakah seseorang mendapat kemurahan dari hukum Allah adalah apakah dia hidup di dalam sebuah hubungan iman bersama Kristus, sehingga hukum itu dapat tertulis di hatinya. Jika kita mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah dan kenyataan bahwa kita tidak dapat memelihara hukum itu, pilihan kita hanyalah datang kepada Kristus untuk mendapatkan karunia kebenaran-Nya.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing