Google

Tuesday, July 12, 2005

Thesis 22 - PENYERAHAN

PENYERAHAN

Thesis 22

Satu-satunya usaha yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan Kristen adalah mencari TUHAN. Usaha spontan ke arah hal-hal lainnya akan menjadi hasil.

Misalkan pada suatu hari Minggu pagi engkau memutuskan untuk merotasi ban-ban di mobil Datsun-mu. Engkau mendongkrak mobil itu dan melepaskan seluruh keempat ban mobil itu. Namun, isterimu memanggilmu untuk makan siang.

Sebelum engkau selesai makan, putrimu yang berusia empat tahun bermain-main di halaman depan. Bolanya menggelinding ke bawah Datsun tersebut, dan dia merangkak ke bawah mobil itu untuk mengambil bolanya, dan tanpa sengaja kakinya menendang salah satu dongkrak.

Engkau mendengarnya menjerit dan melihat keluar dari jendela di dekat meja makan. Engkau dapat melihat mobil dari tempat engkau duduk dan segera mengerti apa yang telah terjadi. Maka engkau....

Apa yang akan engkau lakukan pada titik itu? Apakah engkau kembali bersandar di kursi makanmu dan berkata kepada isterimu, “Sepertinya mobil itu telah jatuh menimpa Mary. Kayaknya lebih baik aku segera keluar dan mendongkraknya kembali. Tetapi sebelum itu, bisakah engkau memberiku sepotong lagi pai apel itu?”

Atau apakah engkau segera bergegas ke halaman depan, menggunakan seluruh kekuatan supermanusia, dan mengangkat bagian mobil yang terjatuh agar putrimu dapat dibebaskan?

Tindakan mana yang bagimu paling mudah dilakukan? Tunggu—jangan menjawabnya terlalu cepat. Mana yang lebih mudah dalam arti usaha yang dilakukan secara sadar? Duduk di meja dan menikmati potongan kedua pai apel, atau mengangkat mobil—walau itu hanya sebuah Datsun? Mana yang lebih membutuhkan energi? Mana yang membakar lebih banyak kalori? Mana yang lebih memberimu gerak badan?

Di sisi lain, jika engkau sangat mencintai putrimu, mana yang lebih sulit dilakukan? Ini bukan kontes, bukan? Mungkin membutuhkan kekuatan supermanusia untuk mengangkat salah satu sisi mobil sehingga putrimu dapat diselamatkan, tetapi akan menuntut usaha yang mustahil untuk tetap duduk di meja makan!

Perbedaan antara usaha yang disengaja dengan usaha yang spontan adalah sesuatu yang penting untuk mengerti usaha yang terlibat dalam menghidupkan kehidupan Kristen. Kadang kala orang mendapat ide ketika kita berbicara tentang tidak melawan dosa dan kejahatan dengan kekuatan kita sendiri, bahwa kita sedang membicarakan agama yang tanpa usaha. Ada sekte aneh yang bernama Quietists (para pendiam) di abad lalu, yang percaya kita tidak perlu berusaha sama sekali. Kita hanya perlu duduk dan goyang-goyang kaki—kenyataannya, ini mungkin masih terlalu banyak. Kita hanya perlu duduk. Apapun yang perlu dilakukan, TUHAN akan melakukannya sendiri, tanpa kita.

Tetapi TUHAN tidak pernah melimpahkan keselamatan ke atas kita tanpa usaha kita. Masalahnya adalah kita begitu sering salahmengerti kemana usaha kita ditujukan. Dilema ini telah sering membuat para ahli theologi berdebat hingga larut malam, tetapi jawabannya secara jelas di dalam dua ayat yang adalah pelajaran kecil dalam kebenaran oleh iman, sebagai pernyataan singkat pada mata pelajaran kekuatan surga melawan usaha manusia sebagaimana yang engkau ingin temukan.

Dua ayat itu adalah Yohanes 15:5 dan Filipi 4:13. Kata Yesus, “Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa,” dan Paulus berkomentar, “Aku dapat melakukan segala sesuatu di dalam Dia.” Tempatkan keduanya bersama-sama. Jika tanpa Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi di dalam Dia kita dapat melakukan segala sesuatu, maka apa yang menjadi bagian kita untuk dilakukan? Berusaha bersama Yesus dan tetap bersama Yesus.

“Segala sesuatu yang mungkin dilakukan manusia untuk keselamatannya adalah menerima undangan itu, ‘Barangsiapa mau, biarlah dia mengambil air hidup itu secara cuma-cuma.’”—Selected Messages, jilid 1, hal. 343. Dan jangan lupa bahwa istilah keselamatan termasuk bukan saja pengampunan dosa, tetapi kuasa untuk penurutan, dan surga pada akhirnya—pembenaran, penyucian, dan pemuliaan.

Bagaimana kita bisa bersama Kristus? Bagaimana kita bisa mengambil air hidup itu? “Di dalam persekutuan dengan Kristus, melalui doa dan belajar kebenaran yang besar dan suci dari firman-Nya, kita akan seperti jiwa kelaparan untuk diberi makan; seperti yang kehausan, kita akan disegarkan pada mata air kehidupan itu.”—Thoughts From the Mountain of Blessing, hal. 113.

Untuk orang tua, usaha yang disengaja yang telah dilakukan hari demi hari dalam membina hubungan dengan anak-anak mungkin telah menuntut masa-masa kerja keras. Tetapi ketika krisis datang, usaha yang diperlukan sepenuhnya adalah usaha yang spontan. Tidak ada orang tua yang mengasihi anaknya akan berhenti untuk menghitung-hitung berapa banyak energi yang harus ia keluarkan, tetapi akan segera bergegas memberikan pertolongan kepada anaknya yang ditimpa kesulitan.

Demikian juga halnya bagi orang Kristen. Segala jenis usaha dituntut dalam kehidupan Kristen. Tetapi satu-satunya usaha yang disengaja atau dilakukan secara sadar adalah mencari persekutuan dengan TUHAN. Usaha spontan terhadap hal-hal lainnya pasti akan muncul sebagai hasil.

95 Theses on Righteousness by Faith, Morris L. Venden,
Pacific Press Publishing Associations-Boise, Idaho.
Translated by Joriko Melvin Sihombing