Google

Wednesday, November 02, 2005

95 Thesis -- Kebenaran Oleh Iman

Judul Asli: 95 Theses on Righteousness by Faith
Penulis: Morris L. Venden
Penerbit: Pacific Press Publishing Association, Boise, Idaho.
Daftar Isi:
Seorang Kristen melakukan apa yang benar karena dia adalah seorang Kristen, bukan supaya menjadi orang Kristen.
Kebenaran = Yesus. Kita tidak memiliki kebenaran bila terpisah dari-Nya.
Satu-satunya cara mencari kebenaran adalah mencari Yesus.
Kekristenan dan Keselamatan tidak didasarkan pada apa yang engkau lakukan, tetapi pada siapa yang engkau kenal.
Berbuat benar dengan cara tidak berbuat salah sama dengan tidak berbuat benar. Menjadi baik dengan cara tidak menjadi jahat sama dengan tidak menjadi baik.
Kebenaran akan membuatmu bermoral, tetapi moralitas tidak akan membuatmu benar.
Perbuatan-perbuatan baik kita tidak ada hubungannya dengan penyebab kita diselamatkan. Perbuatan-perbuatan jahat kita tidak ada hubungannya dengan penyebab kita dibinasakan.
Setiap orang dilahirkan penuh dosa (atau berpusat pada diri) karena setiap orang dilahirkan terpisah dari Allah
TUHAN tidak menuntut pertanggungjawaban kita karena dilahirkan penuh dosa.
Kita tidak berdosa karena melakukan dosa. Kita melakukan dosa karena kita orang berdosa.
Dosa(tunggal)—hidup terpisah dari Allah, menghasilkan dosa-dosa(jamak)—melakukan hal-hal yang salah.
Siapapun yang hidup terpisah dari Allah, hidup di dalam dosa.
Defenisi terbaik untuk iman adalah percaya (trust).Percaya (trust) adalah bergantung kepada yang lain.
Pengenalan akan Allah menghasilkan kepercayaan (trusting) kepada Allah. Jika engkau tidak mengenal Dia, engkau tidak akan percaya (trust) kepada-Nya. Jika engkau tidak percaya (trust) kepada-Nya, engkau tidak mengenal Dia.
Iman adalah buah Roh Kudus, bukan buah seseorang. Itu bukan sesuatu yang kita kerjakan atau usahakan.
Pemikiran positif tidak menghasilkan iman sejati, tetapi iman akan menghasilkan pemikiran positif.
Penyerahan adalah menyerahkan diri kita, bukan menyerahkan dosa-dosa kita. Menyerahkan dosa-dosa kita adalah hasil dari menyerahkan diri kita dan mencari TUHAN.
Berusaha menyerahkan dosa-dosa kita dapat menghalangi kita dari menyerahkan diri kita.
Tidak seorangpun yang dapat menyalibkan dirinya atau membawa dirinya untuk menyerah. Seorang yang lain harus melakukan hal itu baginya.
Kita dikendalikan oleh TUHAN atau Setan. Satu-satunya kendali yang kita miliki adalah memilih siapa yang akan mengendalikan kita.
Menyerahkan kemauan adalah menyerahkan kuasa memilih, tetapi kita menggunakan kuasa memilih kita untuk menyerahkannya. Kita menyerahkan kuasa memilih tingkah laku kita; kita memegang teguh kuasa memilih hubungan kita.
Satu-satunya usaha yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan Kristen adalah mencari TUHAN. Usaha spontan ke arah hal-hal lainnya akan menjadi hasil.
Orang Kristen yang bertumbuh mengalami penyerahan yang hidup-lagi, mati-lagi. Kadang kala mereka bergantung kepada TUHAN, kadang kala pada diri mereka.
Perubahan adalah pekerjaan Roh Kudus, yang menghasilkan sebuah perubahan sikap terhadap Allah dan menciptakan sebuah kapasitas baru untuk mengenal Allah.
Perubahan menuntun kepada kehidupan yang diubahkan.
Perubahan dan pertobatan adalah pengalaman berkelanjutan, tidak hanya sekali saja.
Pertobatan adalah dukacita terhadap dosa dan berpaling dari perbuatan-perbuatan dosa. Pertobatan adalah karunia. Oleh karena itu, dukacita terhadap dosa adalah karunia, dan berpaling dari perbuatan-perbuatan dosa adalah karunia.
Kita tidak mengubah hidup kita untuk datang kepada Yesus. Kita datang kepada Dia sebagaimana kita ada, dan Dia mengubah hidup kita.
TUHAN memberi kita pertobatan sebelum Dia memberi pengampunan.
Dukacita duniawi adalah berduka karena kita melanggar hukum dan tertangkap. Dukacita Ilahi adalah berduka karena kita telah menyakiti hati dan melukai Sahabat terbaik kita.
Satu-satunya dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa yang tidak kita sesali dan tidak kita mintakan pengampunan.
Pengampunan tidak bermanfaat bagi orang berdosa kecuali dia menerimanya.
Pengampunan TUHAN tidak terbatas, tetapi penerimaan kita terhadap pengampunannya dapat terbatas.
Orang yang lebih banyak diampuni akan mengasihi lebih banyak. Orang yang lebih mengasihi akan lebih menurut.
Pengampunan itu cuma-cuma, tetapi tidak murah. Pengampunan harus dibayar dengan hidup Anak Allah.
Allah mengampuni orang berdosa, bukan dosa, tetapi Alkitab menyebutkannya pengampunan dosa. Yesus mati karena dosa tidak dapat diampuni.
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci.
Salib memungkinkan TUHAN untuk menjadi adil dan sekaligus mengampuni siapa saja.
Kematian Kristus perlu demi pengampunan kita.
Kita tidak dapat menambahkan apapun kepada apa yang Yesus lakukan di salib, tetapi TUHAN dapat menambahkan dengan berlimpah.
Tetap bersama Yesus sama pentingnya dengan datang kepada-Nya.
Kepastian keselamatan berlanjut melalui hubungan pribadi setiap hari dengan Yesus.
Orang-orang Kristen harus mengetahui bahwa mereka memiliki jaminan keselamatan hari ini.
Alkitab mengajarkan sekali selamat tetap selamat selama engkau tetap selamat.
Damai datang bukan dari kemenangan, tetapi kemenangan datang dari damai.
Satu alasan mengapa kita tetap berbuat dosa adalah kita tidak percaya bahwa kita telah diampuni. Jaminan menuntun kepada kemenangan. Ketidakpastian menuntun kepada kekalahan.
Thesis 47-Hubungan
Kebenaran oleh iman adalah sebuah pengalaman, bukan hanya sebuah teori.
Kehidupan ibadah orang Kristen bukanlah pilihan. Hubungan dengan TUHAN adalah dasar seluruh kehidupan Kristen yang sedang berjalan.
Jika kita tidak mengambil waktu untuk membaca Alkitab dan berdoa kita akan mati secara rohani.
Hanya karena engkau membaca Alkitab dan berdoa tidak berarti engkau akan memiliki sebuah hubungan dengan TUHAN. Tetapi jika engkau tidak melakukannya, engkau tidak akan memilikinya.
Tujuan utama dari berdoa bukanlah untuk mendapatkan jawaban tetapi untuk mengenal Yesus.
Maksud utama belajar Alkitab bukan untuk mendapatkan informasi tetapi untuk mengenal Yesus.
Keadaan sering bertambah buruk ketika kita berdoa hingga kita belajar untuk mencari Yesus demi kepentingan-Nya, bukan kita.
Barangsiapa yang merasa tawar hati dengan hubungannya karena tingkah lakunya adalah seorang legalis.
Penurutan yang benar adalah karunia dari Allah (jubah itu cuma-cuma!).
Penurutan sejati datang dari dalam ke luar, bukan dari luar ke dalam.
Penurutan sejati adalah alamiah dan spontan. Hal itu datang hanya melalui hubungan iman bersama Kristus.
Orang yang bergantung kepada Allah untuk mendapatkan kuasa tidak harus berusaha keras untuk menurut. Dia harus berusaha keras untuk tidak menurut.
Penurutan yang hanya bersifat eksternal adalah penurutan palsu.
Ketika kita mengenal TUHAN seperti itu adalah sebuah kehormatan bagi kita untuk mengenal-Nya, hidup kita akan menjadi hidup dalam penurutan terus-menerus.
Setiap orang yang berusaha untuk menghidupkan kehidupan Kristen terpisah dari Kristus bukanlah seorang Kristen. Dia adalah seorang legalis, apakah konservatif atau liberal.
Tidak ada kuasa untuk penurutan sejati dalam hukum. Gunung Sinai tidak ada gunanya tanpa gunung Kalvari.
Kristus adalah akhir dari hukum untuk kebenaran, tetapi bukan akhir dari hukum Taurat.
Pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan terpisah dari Kristus adalah pekerjaan-pekerjaan jahat.
Tujuan dari perbuatan-perbuatan baik bukanlah untuk menyelamatkan kita, tetapi untuk membawa kemuliaan bagi TUHAN.
Ketika tiba pada iman sejati dan perbuatan, engkau tidak bisa memiliki yang satu tanpa yang lain.
Iman bertumbuh dalam kwantitas, bukan kwalitas. Pertumbuhan di dalam keteguhan dari ketergantungan kepada Allah.
Engkau tidak bertumbuh dengan berusaha bertumbuh.
Orang Kristen bertumbuh lebih kuat oleh menyadari kelemahan mereka. Ketika mereka lemah, maka mereka kuat.
Kita dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan kita, tetapi tanpa Dia kita tidak dapat melakukan apapun.
Setan tidak memiliki kuasa untuk menyebabkan orang-orang yang bergantung kepada Allah untuk berbuat dosa, tetapi orang-orang yang bergantung kepada diri mereka sendiri dengan mudah dapat dikalahkan.
Hubungan setiap hari yang tetap bersama Allah menuntun kepada penyerahan yang tetap, waktu demi waktu dalam ketergantungan kepada-Nya.
Melihat kepada diri selalu menjadi titik perpisahan dari Allah dan memutuskan ketergantungan waktu demi waktu pada-Nya.
Allah tidak pernah mau berpisah dari kita. Tetapi kita dapat memilih untuk berpisah dari Allah.
Alasan TUHAN menginginkan kita untuk bersaksi yang terutama adalah untuk kebaikan kita.
Kerinduan untuk membagikan datang secara alamiah dari orang Kristen sejati (walau caranya bisa saja berbeda).
Orang yang paling berbahagia adalah orang yang paling terlibat dalam melayani orang lain. Orang yang paling menyedihkan adalah orang yang paling terlibat dalam melayani diri sendiri.
Pelayanan Kristen dalam kehidupan rohani berhubungan dengan olah raga dalam kehidupan jasmani.
Kita tidak dapat memberikan kepada orang lain apa yang diri kita tidak miliki.
Masalah yang sebenarnya dari pencobaan adalah apakah hidup terpisah dari Kristus atau tidak.
Pencobaan menjadi perbuatan dosa ketika kita mengizinkannya di dalam pikiran kita.
Yesus dicobai untuk melakukan yang benar, tetapi dalam kuasa diri-Nya sendiri, dan begitu juga kita.
Allah mengetahui bagaimana melepaskan orang saleh dari pencobaan, tetapi tidak bagi orang yang tidak beriman.
Pencobaan tidak dikalahkan pada saat pencobaan, tetapi selalu sebelumnya.
Kemenangan bukanlah sesuatu yang kita capai. Itu adalah sesuatu yang kita terima.
Dalam peperangan Kristen kita aktif kepada peperangan iman dan pasif kepada peperangan melawan dosa.
Kemenangan yang nyata mendapatkan kemenangan atas usaha untuk menang.
Kesempurnaan tabiat bukanlah pekerjaan kita. Itu adalah pekerjaan Allah di dalam kita.
Kesempurnaan dapat menjadi pembicaraan yang berbahaya jika pusat perhatian kita pada diri kita dan perbuatan-perbuatan kita.
Yesus seperti Adam sebelum kejatuhan bahwa Dia memiliki sifat yang tidak berdosa—Dia tidak dilahirkan terpisah dari Allah. Yesus seperti Adam setelah kejatuhan dalam hal kekuatan fisik, kekuatan mental, dan nilai moral (kekuatan).
Yesus tidak memiliki kelebihan atas kita dalam mengalahkan pencobaan.
Yesus mengalahkan pencobaan dengan cara yang sama kita dapat menang: oleh kuasa dari atas dari pada dari dalam.
Yesus memandang dosa menjijikkan. Selama kita bergantung kepada Allah, kita juga memandang dosa menjijikkan.
Kita tidak pernah bisa sebagaimana Yesus pernah ada, tetapi kita bisa melakukan sebagaimana yang Yesus telah lakukan.
Masalah dosa adalah terputusnya hubungan antara Allah dan manusia. Tujuan keselamatan adalah untuk memulihkan hubungan antara Allah dan manusia.